Friday 17 March 2006
0
Yang Pulang, Yang Tetap Abadi
Bapak yang ramah dan rendah hati itu telah pulang ke Asal. Tapi
karya-karyanya akan tetap hidup, seperti kekasih yang setia. Ia tetap
abadi, lewat puisi-puisi dan kenangannya yang lembut. Ia hadir lewat
Priangan si Djelita, Ladang Perminus…
Ia akan terus dibaca sepanjang zaman.
Bapak yang berkepribadian Sunda itu telah pulang ke
Asal di usianya yang ke 79. Selamat jalan ke pangkuan Tuhan, Ramadhan
KH. Kau akan tetap hidup disamping kami…
17 Maret 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Yang Pulang, Yang Tetap Abadi”
Post a Comment