Wednesday, 11 January 2006
0
Alqur’an Tak Pernah Bicara
Al-Qur`an memang tak pernah bicara, yang bicara adalah pembacanya. Jika bicaranya kotor, al-Qur`an pun akan bermakna kotor, tetapi sebaliknya, kalau bicaranya bagus, al-Qur`an pun jadi bermakna baik. Kita memang sama-sama hanya bermain dalam permainan tafsir, tapi toh kita memang dihimbau untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Jadi, tentu saja, tafsir yang paling “sahih” adalah tafsir yang senantiasa menjunjung kebaikan. Ya, Kebaikan yang tetap menghargai kemanusiaan dan percaya bahwa al-Qur`an diturunkan untuk manusia, bukan untuk menyakiti manusia…
Jadi, pembacaan terhadap al-Qur`an tidak akan pernah berharga jika ia bicara tentang halalnya darah saudara sendiri dan halalnya kekerasan karena perbedaan pendapat. Jangan sampai al-Qur`an dijadikan alat untuk menindas sesama, untuk memuaskan ambisi kekuasaan dan kepuasan belaka. Saatnya hanya berkiblat pada pembacaan al-Qur`an yang memerdekakan kemuliaan manusia dan menegakkan kemanusiaan…
Catatan Harian Tahun 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Alqur’an Tak Pernah Bicara”
Post a Comment