Monday 21 November 2005
0
Dalam konteks pewayangan, kehadiran Yanusa Nugroho lewat novelnya ini menjadi menarik. Melalui novel berjudul Manyura ini ia melakuakan lelono yang agak memiriskan; dia mencoba mengoyak-ngoyak “hutan kesucian” para Pandawa. Dia mengacak-acak “sakralitas” pemahaman kekuasaan, dengan menggambarkan Prabu Yudhistira yang pada dunia wayang dilukiskan sebagai penguasa santun, jujur, tidak suka berbohong, manjadi sosok yang ternyata sudah “badar” dari laku asketisnya. Dalam novel ini, kita dihadapkan dengan Prabu Yudhistira yang fasis, tidak acuh pada penderitaan rakyat, orientasi hidupnya hanya pada kekuasaan, yang dengan pembawaan diam dank eras kepalanya malah mengingatkan orang pada seorang tokoh nomor satu di negeri ini…
Manyura
Yanusa Nugroho
Penerbit Buku Kompas, Januari 2004
PT Kompas Media Nusantara
Cetakan I, Jakarta 2004
xiv+256 Halaman
Manyura
Dalam konteks pewayangan, kehadiran Yanusa Nugroho lewat novelnya ini menjadi menarik. Melalui novel berjudul Manyura ini ia melakuakan lelono yang agak memiriskan; dia mencoba mengoyak-ngoyak “hutan kesucian” para Pandawa. Dia mengacak-acak “sakralitas” pemahaman kekuasaan, dengan menggambarkan Prabu Yudhistira yang pada dunia wayang dilukiskan sebagai penguasa santun, jujur, tidak suka berbohong, manjadi sosok yang ternyata sudah “badar” dari laku asketisnya. Dalam novel ini, kita dihadapkan dengan Prabu Yudhistira yang fasis, tidak acuh pada penderitaan rakyat, orientasi hidupnya hanya pada kekuasaan, yang dengan pembawaan diam dank eras kepalanya malah mengingatkan orang pada seorang tokoh nomor satu di negeri ini…
Manyura
Yanusa Nugroho
Penerbit Buku Kompas, Januari 2004
PT Kompas Media Nusantara
Cetakan I, Jakarta 2004
xiv+256 Halaman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Manyura”
Post a Comment