Saturday 20 August 2005
0
Entahlah, Aku Mencintai Mereka
Setiapkali aku pulang, selalu saja ada semacam kegelisahan yang membayang. Aku tahu, pulang ke rumah berarti menemui kembali kenangan-kenangan tentang diri yang telah asing kuingat hari ini. Sebab kenangan akan kehadiran purba adalah setiap fragmen penting yang berani memilih, definisi kehadiran yang lain di kemudian hari. Namun, ada keasingan sekaligus cemas. Terkadang ada pula sakit hati.
Ya, kerapkali aku begitu lama meninggalkan rumah, ibuku, bapakku. Seolah-olah jalanan dan malam yang telanjang adalah kampung halamanku, tanah airku. Aku kadang lupa mereka. Hanya ketika aku pulang, mereka begitu lekat dalam kisi-kisi perasaanku. Entahlah, aku mencintai mereka.
Catatan Harian Sabtu, 20 Agustus 2005
Ya, kerapkali aku begitu lama meninggalkan rumah, ibuku, bapakku. Seolah-olah jalanan dan malam yang telanjang adalah kampung halamanku, tanah airku. Aku kadang lupa mereka. Hanya ketika aku pulang, mereka begitu lekat dalam kisi-kisi perasaanku. Entahlah, aku mencintai mereka.
Catatan Harian Sabtu, 20 Agustus 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “ Entahlah, Aku Mencintai Mereka”
Post a Comment