Sunday 21 August 2005
0
Nol Lebih Nol Menit
Aku bisa bersamamu. Tapi pahami kehadiranku, meski begini. Aku berulangkali merasa harus mengerti orang lain, membahagiakan orang lain. Hari-hari bagi kitapun menjadi sesuatu yang mesti berarti. Sebab setiap detik hari adalah detik-detik usia. Tak rumit, memang, jika kita mencintai seseorang tanpa menuntut sesuatu untuk selalu dipenuhi…
Catatan Harian Minggu, 21 Agustus 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Nol Lebih Nol Menit”
Post a Comment