Thursday 18 February 2010
0
Puisi: Hadirlah di Rumah Hati Kami
Hidup ini adalah selembar puisi yang sunyi
kata-katanya bergulir dalam tafsir dan takdir
basah oleh gerimis air mata dan cinta
mengering dalam kepungan seribu musim
dan kesepian, ya Rahman ya Rahiim…
kata-katanya bergulir dalam tafsir dan takdir
basah oleh gerimis air mata dan cinta
mengering dalam kepungan seribu musim
dan kesepian, ya Rahman ya Rahiim…
Betapa jiwa kecewa memungut rencana, ya Khabiir,
usia yang dahaga di dera berjuta rahasia
Gelisah, iman yang terbaring lelah
diantara ranum tabah dan amarah
Hanya Engkau, hanya Engkaulah muara risauku
usia yang dahaga di dera berjuta rahasia
Gelisah, iman yang terbaring lelah
diantara ranum tabah dan amarah
Hanya Engkau, hanya Engkaulah muara risauku
Inilah dunia yang fana, rapuh dalam sentuhan tubuh
Iman yang mudah kalah dalam hasut bisikan
Hati yang mudah pecah dalam rayu bayangan
Hadirlah, Ya Allah, hadirlah di rumah hati kami
Ajari kami memaknai rahasia siang dan malam…
Iman yang mudah kalah dalam hasut bisikan
Hati yang mudah pecah dalam rayu bayangan
Hadirlah, Ya Allah, hadirlah di rumah hati kami
Ajari kami memaknai rahasia siang dan malam…
Sumedang, Februari 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Puisi: Hadirlah di Rumah Hati Kami”
Post a Comment