Wednesday 23 April 2008

0

10 Profesi Idaman Kaum Perempuan

  • Wednesday 23 April 2008
  • Unknown
  • Share
  • Pukul 22:15. Malam itu, saya belum tidur. Ketty, kucing saya, tengah asyik nonton tv. Di Metro TV ada program menarik: Metro 10. Malam itu (21/4) Metro 10 membahas tentang profesi-profesi yang paling diidamkan oleh perempuan dewasa ini. Saya ngorejat. Meskipun saya laki-laki, tapi saya ingin tau, apa sih profesi hari ini yang sangat diidamkan kaum perempuan? Jika kamu tertarik, bacalah baik-baik kesepuluh profesi yang diidamkan kaum perempuan di bawah ini…

    Diurutan sepuluh, profesi yang ternyata diidamkan perempuan dewasa ini adalah menjadi Jurnalis. Banyak munculnya media dan pesatnya informasi menjadikan profesi jurnalis sebagai pekerjaan menantang. Profesi jenis ini termasuk pekerjaan yang lumayan berat lho. Super sibuk. Meskipun begitu, bukan hanya laki-laki yang menyukai profesi itu, tapi perempuan hari ini juga banyak yang sangat mengidamkan profesi sebagai penyampai berita tersebut. Setiap hari pekerjaannya berputar dalam pencarian, pengolahan, penulisan berita atau opini untuk dimuat di media massa. Terkadang terlibat dalam peliputan di tempat bahaya atau terancam bahaya. Tapi sepertinya hampir gak ada yang berprofesi sebagai jurnalis punya waktu yang santai. Barangkali profesi jenis ini sama sibuknya dengan pegawai pemadam kebakaran di perkotaan yang langganan kebakaran. Tugasnya gak bisa ditunda! Tapi bagi sebagian orang, profesi ini sangat mengasyikan. Tentu saja, tanggung jawabnya juga gak gampang. Bahkan untuk memenuhi standar profesi real journalist saja bukan hal sepele, diantaranya well selected, well educated, well trained, well equipped, dan well motivated. Maksudnya, memenuhi kriteria profesionalisme, seperti expertise (keahlian) atau keterampilan jurnalistik dan patuh pada kode etik jurnalistik. Terus mesti terdidik dengan baik, mutlak melewati tahap pendidikan kewartawanan atau perlatihan jurnalistik. Well trained maksudnya terlatih dengan baik agar berita yang dimunculkan cermat, enak dibaca dan gak menyesatkan. Selanjutnya, wartawan harus dilengkapi peralatan memadai, seperti alat tulis, kamera, alat rekam, alat komunikasi, alat transportasi dan lainnya. Wartawan harus memiliki motivasi yang baik ketika menerjuni dunia kewartawanan. Motivasi disini yaitu idealisme, bukan materi. Jika motivasinya dwit, jangan harap jadi wartawan profesional. Wartawan juga harus punya tuntutan digaji dengan layak, kalau gak mau terjerumus “budaya amplop” dan pemerasan. Jadi wartawan memang merupakan peluang besar untuk berbuat hade, yaitu dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat atas dinamika peradaban manusia dengan menginformasikan apa yang terjadi (to inform) secara faktual, berimbang, dan cermat; melakukan pendidikan (to educate) melalui pemberitaan; mesti menghibur (to entertaint); dan melakukan pengawasan sosial (social control), meluruskan prilaku masyarakat yang menyimpang dan mengkritisi kebijakan pemerintah yang buruk. Dalam hal ini, wartawan dapat membentuk opini publik kearah kebaikan. Meski syarat dan tanggung jawabnya sangat berat, tapi tetap semangat! Everyone can be a journalist!

    Diurutan kesembilan yaitu profesi sebagai Entertainer. Maraknya media televisi hari ini menggoda kaum perempuan untuk terjun jadi entertainer. Jadi artis penghibur. Mereka ada yang terjun sebagai penyanyi, bintang sinetron, presenter, atau lainnya. Selain dapat uang banyak, tentu saja mereka akan mendapatkan ketenaran. Gak sedikit orang yang terobsesi jadi orang terkenal; bisa dikenal orang dimana-mana dan dielukan banyak orang. Tapi harus mau ambil resiko kalau sudah jadi orang terkenal; kemana-mana bisa dikerubungi penggemar dan wartawan. Lagi belanja diikutin. Kemana-mana diliatin. Lagi ke toilet ditungguin. Lebih parah jika ada penggemar perempuan yang ngidam minta ditandatangani semua perabotan rumah tangganya plus koleksi celana dalam suaminya. Ternyata disini kriteria penyabar juga wajib bagi seorang entertainer lho. Bercita-cita jadi seorang entertainer mutlak punya modal pede abis, ditambah punya pengalaman les nyanyi, les piano, les menari, sampai les bahasa Inggris. Gak lupa, belajarlah berjalan diatas tali jemuran (ini khusus bagi calon model yang ingin mahir lenggak-lenggok di panggung catwalk). Semua kemampuan itu mesti dimiliki buat bekal pede jika kebetulan ikut casting atau ikut ajang kontes yang mungkin memerlukan bakat-bakat tertentu untuk ditampilkan. Mengasah kemampuan dan talenta harus dilakukan jauh sebelum punya keinginan untuk terjun ke dunia entertainment. Kursus olah vocal, ikut kegiatan kursus peran dan lainnya wajib dirambahi. Karena sejatinya dunia hiburan lebih memakai parameter kualitatif untuk calon artis, disamping pertimbangan kuantitatif juga. Satu hal penting, jangan ambil jalan pintas, karena itu awal dari kebangkrutan karir. Ajukanlah bakat yang ada. Tapi gak ujug-ujug menuju puncak. From zero to hero! Harus rela bergerak dari bawah. Jangan takut gagal! Jika kamu selalu dihantui perasaan takut gagal akan membuat kamu gak mampu melakukan apapun. Perasaan takut gagal adalah langkah awal bagi setiap kegagalan berikutnya. Tapi yang penting harus yakin kamu punya kemampuan di bidang yang kamu suka (akting, model, dll), kemauan yang keras mengembangkan bakat, dan pantang menyerah! Oh, girls, let’s reach for the stars! Good luck!
    Profesi selanjutnya adalah jadi Desainer. Kayaknya profesi ini lebih santai deh, tapi membutuhkan kerja keras juga. Kreativitas sangat dibutuhkan dalam profesi ini. Perancang busana, misalnya, harus kaya inspirasi; banyak jalan-jalan, baca majalah mode, nonton tivi seharian hanya untuk mengumpulkan banyak motif, corak dan sebagainya. Selain desainer pakaian, ada banyak perempuan menyukai spesialisasi desain lainnya. Interior, misalnya, atau desainer web, konsentrasi desain visual dan lainnya. Bagi yang minat di desain komunikasi visual, bisa dipelajari dan dipahami spesialisasi jadi illustrator, creative director atau art director, 3d artist atau animator dan lainya. Tapi jadi perancang busana yang sepertinya diminati banyak kaum hawa, apalagi bisa berhasil menjadi perancang busana bagi kostum panggung para artis. Kepekaan seni, keahlian memadukan motif, punya wawasan busana adalah beberapa modal yang harus dikuasai calon desainer. Intinya adalah kecerdasan. So, jadi desainer apapun, pelajarilah segala hal yang berhubungan dengan aktivitas desainer. Nantinya akan ketemu juga sesuai bakat dan minat. Eniwey, malu bertanya, sesat menggapai cita-cita.
    Profesi idaman ketujuh adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Banyak orang di negeri ini terobsesi n tergilak-gilak jadi PNS. Gak hanya laki-laki, kaum perempuan pun sekarang berjuang mati-matian jadi pegawai pemerintah. Profesi ini memang sangat menjanjikan. Selain jam kerja teratur, juga bakal dapat uang pensiun (sungguh, gak termasuk alasan dapat kerja malas-malasan). Tapi memang untuk jadi PNS perlu perjuangan yang berat lho. Selain persiapan mental, juga materi; atau siap-siap menahan kesabaran dan amarah jika masuk dalam antrian yang panjang untuk melamar jadi PNS. Satu hal, hati-hati jika ada oknum yang ingin membantu kamu jadi PNS, tapi harus bayar uang berjuta-juta. Meski ada pribahasa, banyak jalan menuju Roma, tapi ambillah jalan yang terbaik, setidaknya jadi pendidikan kelak menumbuhkan tanggung jawab bahwa jadi PNS itu punya beban moral pada rakyat. Bukankah PNS dibayar dengan uang rakyat? Jangan tergoda jadi PNS dengan alasan kekanak-kanakan seperti: kerja gak berat tapi gaji jalan terus. Meski kata orang dewasa ini banyak PNS malas di kantor-kantor yang hanya santai, baca koran, main catur dan nongkrong di kantin, tapi, sumpeh deh, mereka bukan contoh yang baek. Anggap saja niat baik jadi langkah awal. Teruslah berjuang! Dapatkan PNS sampai darah penghabisan! Kejarlah PNS sampai ke negeri Cina! Nothing is impossible!
    Profesi yang paling diidamkan perempuan diurutan keenam adalah jadi Pramugari. Ternyata banyak berita tentang kecelakaan pesawat dewasa ini gak meyurutkan banyak perempuan untuk jadi seorang pramugari. Barangkali karena profesi ini diidentikan dengan beberapa kesenangan: bisa keliling kemana-mana dan terbang gratis ke luar negeri. Profesi pramugari emang cocok bagi perempuan. Tapi gak banyak perempuan punya kesempatan jadi seorang pramugari. Karena seleksinya ketat lho, salah satunya adalah punya penampilan menarik! Kriteria fisik sangat berpengaruh. Konon, berat badan bertambah 2 kilo saja dianggap gak layak ikut terbang. Turunkan dulu berat badan, baru boleh ikut! (kayaknya dikhawatirkan pesawat jatoh karena bobot body). Selain penampilan fisik, tentu saja harus ramah, sopan dan baik hati. Pramugari harus pandai melayani terutama sekali untuk keamanan para penumpangnya. Fungsinya adalah melayani penumpang dan kenyamanan mereka, dengan tugas rutin pelayanan penumpang seperti menyediakan makanan dan minuman di pesawat, dan memenuhi kebutuhan individual para penumpangnya. Tentu saja, pelayanan yang ramah dan pribadi yang murah senyum mutlak dimiliki. Kalo yang jutek gak layak jadi pramugari. Kalo gak gitu, bisa dipastikan penumpang gak puas, gak betah, takut dan dikhawatirkan mereka malah memilih terjun dari pesawat. Trus mesti pandai berkomunikasi, penguasaan bahasa asing, dan penampilan fisik harus menarik, meski seringkali banyak penumpang memilih untuk tidur dalam pesawat. So, gantungkan cita-citamu setinggi pesawat!
    Untuk profesi yang kelima adalah jadi Ibu Rumah Tangga. Dari dulu hingga sekarang, masih banyak perempuan yang memilih jadi ibu rumah tangga saja dan tinggal di rumah tanpa punya jadwal aktivitas di luar rumah. Setidaknya ada dua faktor kenapa banyak perempuan masih memilih jadi ibu rumah tangga saja; pertama, faktor eksternal, yaitu tuntutan dari masyarakat, dan kedua faktor internal, yaitu kemauan perempuan itu sendiri. Kebanyakan perempuan percaya bahwa profesi jadi ibu rumah tangga adalah kodrat perempuan. Gak heran jika selesai SMA atau kuliah, banyak perempuan gak dipusingkan soal lowongan pekerjaan di luar rumah yang sarat kompetisi. Tapi gak sedikit kaum perempuan yang percaya bahwa jadi ibu rumah tangga bukan kodrat. Perempuan juga punya hak sepenuhnya mengaktualisasikan diri di luar rumah. Menurut mereka, pekerjaan mengurus rumah tangga juga kewajiban suami; jadi jangan mutlak dibebankan pada isteri. Jadi ibu rumah tangga memang bukan pekerjaan yang gampang. Segala aktivitas yang harus dikerjakan di rumah butuh kerja keras, kesabaran yang tinggi dan disiplin. Durasinya 24 jam. Maka acungkan jempol yang tinggi bagi ibu rumah tangga. Tapi, tentu saja, bagi perempuan yang ingin jadi ibu rumah tangga harus berani mengajak suami untuk mau membantu banyak aktivitas rumah. Pendidikan dan perhatian pada anak-anak mutlak menjadi tanggung jawab berdua. Selebihnya adalah membuat kesepakatan tentang pembagian kerja. Soal pembagian kerja, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Pertama, ada pembagian kerja yang baku dan tradisional. Pembagian kerja ini absolut memberikan perempuan tugas di rumah (domestic), dan laki-laki mencari nafkah (public). Kedua, pembagian tugas yang prinsipnya dilakukan secara situasional atau kondisional. Contoh, kalau perempuan mau bekerja dan dapat gaji besar kenapa gak laki-laki bertugas di rumah? Kalau laki-laki sempat masak, why not? Nah, yang ketiga, perempuan menerima dengan ketentuan porsi yang lebih besar di wilayah domestik, tapi tetap memiliki peluang untuk berperan di sektor publik; menjadi dosen yang gak full time, misalnya. Meskipun perempuan ingin memilih yang pertama tapi, wahai kalian kaum perempuan, kalian punya hak mendapat dukungan dan bantuan dalam urusan rumah tangga dari suami!
    Profesi idaman yang keempat adalah jadi Sekretaris. Pekerjaan ini memang di dominasi oleh perempuan. Banyak orang menganggap profesi sekretaris punya unsur feminim. Tapi sering banyak orang menganggap pekerjaan ini membosankan karena hanya bertugas mengangkat telepon. Jangan salah, sekretaris bisa lebih sibuk. Sekretaris biasanya melakukan tugasnya melaksanakan perkerjaan rutin, tugas-tugas administratif atau tugas-tugas pribadi dari atasannya; tugas-tugas seperti mengetik, penggunaan komputer dan pengaturan agenda. Gak heran jika profesi jenis ini membutuhkan sosok yang punya kemampuan sistematis dan jeli. Profesionalisme sangat dibutuhkan. Penampilan juga harus menarik serta komunikasi yang bagus.
    Ketiga adalah profesi sebagai Dokter. Banyak kaum perempuan mengidamkan jadi seorang dokter. Dari zaman kolonial Belanda, profesi ini katanya cukup menjanjikan. Untuk menjadi dokter biasanya diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus dan mempunyai gelar dalam bidang kedokteran. Seseorang harus menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran selama beberapa tahun terggantung sistem yang dipakai oleh Universitas tempat Fakultas Kedokteran itu berada. Profesi jadi seorang dokter memang pekerjaan mulia; bisa menolong orang yang sakit, mengobati dan menyambung nyawa seseorang. Memang, profesi ini gak gampang didapatkan. Konon katanya cita-cita khusus keluarga kaya. Tapi, berusahalah semaksimal mungkin jika ingin bercita-cita jadi dokter. Jangan lupa, berdoalah; invisible hands bisa banyak membantu. Selain itu, ada syarat mutlak untuk menjadi seorang dokter, diantaranya gak mudah jijik sama penyakit pasien, dan kedua gak bisulan (masak dokter bisulan, terkecuali dokter cinta). Selain itu jadi dokter harus dituntut profesional, jeli dan gak lalai pada pekerjaan; karena menyangkut kesehatan dan nyawa pasien. Jadi, tinggal pilih, ada dokter keluarga yang memeriksa segala macam penyakit secara umum; dokter spesialis yang punya keahlian dalam suatu bidang medis secara spesifik; terus dokter gigi yang punya keahlian khusus dalam bidang gigi. (kayaknya jadi dokter anak lebih dipilih perempuan ketimbang jadi dokter hewan). Satu hal, jadi dokter harus siap-siaga melayani pasien, meski ia orang susah!
    Nah, yang kedua adalah jadi seorang Guru. Jadi “pahlawan tanpa tanda jasa” banyak diminati kaum perempuan. Profesi ini penting dan sangat dibutuhkan. Di level universitas, jadi pengajar memang cukup menjanjikan. Konon, profesi jenis ini dianggap mempunyai unsur feminitas dan cocok bagi perempuan. Barangkali dilihat dari kemampuan pendekatan kemampuan mengajar kaum perempuan yang dewasa ini lumayan diperhitungkan. Jadi dosen di Fakultas Sastra dan Psikologi katanya banyak diminati kaum perempuan. Jadi guru TK juga banyak yang minat karena perempuan lebih menyukai anak-anak ketimbang kakek-kakek. Banyak keuntungan kalau jadi guru, selain digaji (jangan khawatir dengan fenomena Umariyah Bakriyah), ilmu juga setiap hari bertambah. Well, as you know, tanggung jawab jadi seorang guru memang gak bisa diremehkan, karena menyangkut masa depan generasi bangsa. Terakhir, jadilah guru yang berkualitas. Jadilah guru yang gak mau digaji kecil. Jadilah guru yang disiplin dan gak mau disogok. Jadilah guru yang gak mudah tergoda rayuan syaitonirrojiim. Jadilah guru yang pandai menjaga nama baik profesi. Demi Tuhan, pekerjaan yang sangat mulia…
    Profesi yang paling diidamkan kaum perempuan yang pertama adalah jadi Wiraswasta. Bisa juga disebut wirausaha atau padanan kata dari istilah asingnya entrepreneurship. Pelakunya disebut wiraswastawan, yang dalam istilah asingnya dikenal dengan sebutan entrepreneur. Beda dengan laki-laki yang punya pertimbangan memiliki perusahaan dan anak buah banyak, bagi banyak perempuan, jenis profesi ini menyangkut fleksibilitas waktu. Perempuan ingin bisa santai dengan pekerjaannya. Profesi ini bisa lahir dari hobby dan kegemaran. Punya modal (dana atau mental), kemampuan dan kemauan, adalah langkah awal untuk berwiraswasta. Setelah itu, perempuan tinggal buka usaha sendiri menurut seleranya. Banyak orang bercita-cita jadi wiraswasta, tapi alasan klasik selalu muncul, kurang modal, pinjam duit di bank susah, pinjam orang lain gak mudah, apalagi pinjam sama rentenir sumber resah. Tapi jika kita terus berusaha dari hal yang kecil-kecil, pasti akan berhasil. Menabunglah sedikit demi sedikit, lama-lama bisa menjadi bukit. Menabung lebih mulia daripada menghutang. Menyimpan uang di bank lebih mulia daripada menyimpan dendam. Ambillah resiko. Seorang yang berani mengambil resiko adalah berani berbuat dan gak takut gagal. Mulailah cari informasi tentang dunia usaha sama orang yang berpengalaman dalam wirausaha/ wiraswasta. Banyak juga baca buku yang berhubungan dengan bidang usaha dan buku umum pengetahuan ilmu bisnis. Mungkin mulailah dari jualan kue sederhana tapi enak, dan sebagainya, yang penting halal dan cukup menghasilkan. Uang yang didapat ditabung buat modal usaha nanti. Memang, satu hal yang harus ada membuka suatu usaha adalah modal, karena disamping niat dan kerja keras, modal juga merupakan sesuatu yang penting, karena tanpa modal semua planning dan cita-cita hanya tinggal impian yang menyedihkan. Tapi don’t worry babe, mulailah mengasah kemampuan kreativitas dan inovasi kita mendayagunakan segala sumber daya yang ada saat ini. Kalau sudah berhasil, dijamin enak deh. Wiraswastawan jadi “boss” bagi dirinya sendiri, punya peluang penghasilan yang gak terbatas, bisa mengatur sendiri jam kerja, liburan, besar penghasilan dan bisa mengembangkan gagasan sepenuhnya tanpa hambatan dari pihak lain. Barangkali itulah yang menjadi daya tarik kenapa wiraswasta menjadi profesi yang sangat diidamkan banyak orang, termasuk kaum perempuan. Selain punya niat baik membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, profesi ini juga dianggap sebagai jalan untuk mandiri secara finansial. Ayo berwiraswasta! “Jangan mau seumur hidup jadi orang gajian!” Demikian hasut Valentino Dinsi, tanpa sedikitpun ia mau beri kita-kita modal… hiks!
    Itulah 10 profesi yang diidamkan perempuan dewasa ini. Bagi kaum perempuan yang masih bingung mencari profesi yang cocok untuk menghabiskan sisa umur, boleh memilih diantara profesi-profesi diatas. Mana yang kamu anggap pekerjaan ideal? Selanjutnya terserah kamu. Mudah-mudahan bermanfaat, bagi kamu, isteri kamu, pacar kamu, kakak perempuan kamu atau mungkin pacar gelap kamu…
    Dari berbagai sumber

    0 Responses to “10 Profesi Idaman Kaum Perempuan”

    Post a Comment

    Subscribe