Wednesday 8 March 2006
0
Puisi: Cipadung 1
Jika sisa-sisa hujan bersentuhan
dan angin basah
Selalu banyak mimpi yang ingin aku
jelaskan untukmu.
Barangkali tentang pergantian musim, puisi
atau juga langit yang masih terjaga.
Ingin kubaca wajahmu lebih lama
ketika kau tertidur pulas
agar lebih baik setumpuk pikiran ini
Dan hari-hari ingin tetap dipertemukan
doa juga, harapan juga.
Atau kelopak matamu yang harum
dan lehermu yang wangi
Atau keluh kesah yang mungkin disembunyikan.
Kemudian setelah kau terbangun dari tidurmu
selalu, seperti ada gadis perawan yang
memendam segalanya dalam hati
Kelak aku ingin juga mengerti, Adik, dan
diam-diam berarti.
8 Maret
dan angin basah
Selalu banyak mimpi yang ingin aku
jelaskan untukmu.
Barangkali tentang pergantian musim, puisi
atau juga langit yang masih terjaga.
Ingin kubaca wajahmu lebih lama
ketika kau tertidur pulas
agar lebih baik setumpuk pikiran ini
Dan hari-hari ingin tetap dipertemukan
doa juga, harapan juga.
Atau kelopak matamu yang harum
dan lehermu yang wangi
Atau keluh kesah yang mungkin disembunyikan.
Kemudian setelah kau terbangun dari tidurmu
selalu, seperti ada gadis perawan yang
memendam segalanya dalam hati
Kelak aku ingin juga mengerti, Adik, dan
diam-diam berarti.
8 Maret
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Puisi: Cipadung 1”
Post a Comment