Sunday 12 February 2006
0
Imajinasi Seksualitas
etapi, ketika batas dimunculkan dan lenyapnya visualitas tanda-tanda, disaat bersamaan, hadirlah “ruang lain” dengan perayaan kematian segala batas dan mencuatnya kompleksitas penanda sebagai manifestasi proses kegilaan-citra dan mimesis sebuah fiksi dari fakta yang hilang, simulacra yang banal, pemberhalaan fantasi, penjelajahan ingatan sebuah naluri hasrat yang hilang—sebuah paradoksal. Disanalah, imajinasi menjadi tuhan atas dilemma kegamangan-kegamangan dan ambiguitas…
Lantas apa yang terjadi jika imajinasi seksualitas disensor, ditabukan, dipenjara, ditekan, dihilangkan, dilarang, dirantai, dibatasi, diharamkan, direduksi, dibungkam, dikontrol, diperketat, dikurung…?
Catatan Harian minggu, 12 Februari 2006
Lantas apa yang terjadi jika imajinasi seksualitas disensor, ditabukan, dipenjara, ditekan, dihilangkan, dilarang, dirantai, dibatasi, diharamkan, direduksi, dibungkam, dikontrol, diperketat, dikurung…?
Catatan Harian minggu, 12 Februari 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Imajinasi Seksualitas”
Post a Comment