Tuesday, 10 January 2006
0
Puisi: Bila Aku Puisi
Bila aku puisi, dapatlah kurangkum kau
dalam sebuah kebenaran yang paling sepi
Lalu ada sesuatu yang mesti kita bicarakan tidak hanya
sekedar kebahagiaan-kebahagiaan,
tetapi juga setiap luka-luka yang telah
kita mengerti dan kita rasakan bersama.
Dan telah kita tempati seribu riwayat
tentang daun hijau dan
langit yang bercermin danau
Atau tentang nyanyianmu:
Bila kau luka, akupun dapat luka
Bila perih, kita sama-sama perih
dalam sebuah kebenaran yang paling sepi
Lalu ada sesuatu yang mesti kita bicarakan tidak hanya
sekedar kebahagiaan-kebahagiaan,
tetapi juga setiap luka-luka yang telah
kita mengerti dan kita rasakan bersama.
Dan telah kita tempati seribu riwayat
tentang daun hijau dan
langit yang bercermin danau
Atau tentang nyanyianmu:
Bila kau luka, akupun dapat luka
Bila perih, kita sama-sama perih
Lalu diantaranya ingin kubacakan kau dengan
suara yang paling pantas, perempuanku.
suara yang paling pantas, perempuanku.
2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Responses to “Puisi: Bila Aku Puisi”
Post a Comment