Monday 22 March 2010

0

Puisi: Tafakur

  • Monday 22 March 2010
  • Unknown
  • Share

  • Di tanah yang akan punah ini usia kita tumbuh dan rubuh
    Ia seperti daun-daun hari yang memutih disembelih matahari
    Rumah bagi riwayat kita bangun di atas sepetak keluh kesah
    Menabung mimpi yang sepi di tahun-tahun yang tenggelam
    Membenahi rencana di lembaran-lembaran musim yang fana
    Di sinilah di taman purba dunia dahaga iman mengendapkan jelaga
    Tafakur kita tersungkur dalam legam sunyi dan misteri
    Merangkak di setapak puisi memunguti remah-remah cahaya
    Hayatilah nyala kegelisahan yang tak pernah selesai ini
    Dengan cinta kita pertautkan temali mimpi pada tiang-tiang zaman
    Di sinilah di kebun kepedihan kita tanam benih-benih permenungan
    Dan kita pergilirkan silsilah rindu yang tak pernah menyerah
    Doa-doa kita dilipat seperti surat yang terkirim tanpa alamat
    Ia seperti pohon yang menjulurkan lidahnya pada warna langit
    Dengan akar ketabahannya kita lebur dalam sujud yang teduh
    Di tanah yang akan punah ini usia kita tergusur dan terbujur
    Waktu perlahan akan meredup menutup pintu-pintu masa lalu
    Jiwa yang berabad kita dzikirkan akan hilang dan berakhir
    Hayatilah nyala kegelisahan yang tak pernah selesai ini
    Sebelum kita runtuh dan terbunuh tanpa menyisakan makna
    Bandung, Februari 2010

    0 Responses to “Puisi: Tafakur”

    Post a Comment

    Subscribe